Resensi Beberapa Novel dari Berbagai Angkatan



1.      Angkatan 20-an
Judul Buku : Azab dan Sengsara
Penulis                    : Merari Siregar
Penerbit      : Balai Pustaka
Tahun Terbit           : 1930
Tebal Halaman: 163 halaman
      
       Mariamin dan Aminu’di adalah sepasang kekasih. Mereka sudah saling mengenal sejak kecil, karena masih saudara. Suatu saat Aminu’ddin pergi ke Deli untuk mencari kerja, sebelum pergi dia izin kepada Mariamin dan berjanji akan menikahinya. Setelah beberapa tahun, Aminu’ddin telah sukses. Dia memberitahu ayahnya (Baginda Diatas) bahwa ingin melamar Mariamin. Ternyata Baginda Diatas tidak melamar Mariamin melainkan wanita lain, karena sudah tidak sederajat. Aminu’ddin sangat hancur karena yang dilamar Baginda Diatas bukan pujaan hatinya melainkan orang lain, dia juga tidak bisa menceraikan istrinya karena melanggar adat. Mariamin pun hancur hatinya, dia memutuskan menikah dengan Kasibun yang lelaki hidung belang. Pernikahan Mariamin dengan Kasibun tidak bertahan  lama, karena ada kekerasan dalam rumah tangga di dalamnya.
       Novel Azab dan Sengsara ini berisi tentang kawin paksa dan perbedaan paham kaum tua dan kaum muda mengenai adat. Adat sangat dijunjung tinggi dalam novel ini. Adanya kawin paksa juga dilatar belakangi oleh orang tua yang memilihkan jodoh untuk anaknya, bukan anaknya yang mencari sendiri. Bahasa yang digunakan adalah bahasa melayu, pembaca sulit untuk memahaminya. Alur dalam novel ini adalah alur campuran, karena di tengah-tengah cerita penulis menjelaskan tentang masa lalu Medasing. Dalam novel ini banyak digambarkan mengenai latarnya. Deskripsi tentang latar ini begitu kuat sehingga pembaca dapat membayangkan cerita tersebut



2.      Angkatan 30-an
Hasil gambar untuk anak perawan di sarang penyamun 
Judul Buku : Anak Perawan di Sarang Penyamun
Penulis                    : Sutan Takdir Alisjahbana
Penerbit      : Dian Rakyat
Tahun Terbit           : 1940
Tebal Halaman: 126 halaman
Seorang saudagar kaya bernama Haji Sahak hendak pergi berdagang ke Palembang. Dari Pagar Alam ke Palembang itu, Haji Sahak membawa berpuluh-puluh kerbau dan beberapa macam barang dagangan lainnya. Istri dan anaknya perawannya juga ikut bersamanya pergi ke Palembang. Di tengah-tengah perjalanan, rombongan Haji Sahak dicegat oleh segerombolah perampok yang di pimpin Medasing. Perampok ini sangat kejam. Haji Sahak, istrinya yangbernama Nyai Hajjah Andun, serta rombongan penyerta Haji Sahak lainnya dibunuh oleh perampok itu. Istrinya dapat melarikan diri dari perampok itu.  Akan tetapi, Sayu, anak perawan Haji Sahak itu dibawa ke sarang penyamun pimpinan Medasing itu. Medasing ternyata menyukai Sayu. Melalui pendekatan yang dilakukan oleh medasing akhirnya mereka menikah dan kembali ke kampung bukan di hutan lagi. Medasing sudah bertobat dan menunaikan ibadah haji.
       Novel Anak Perawan di Sarang Penyamun ini beraliran romantis, karena ceritanya tentang percintaan antara dua orang. Bahasa yang digunakan yaitu bahasa Indonesia yang hidup pada zaman itu sehingga agak sulit memahaminya. Alur dalam novel ini adalah alur campuran, karena di tengah-tengah cerita penulis menjelaskan tentang masa lalu Medasing. Dalam novel ini banyak digambarkan mengenai latarnya. Deskripsi tentang latar ini begitu kuat sehingga pembaca dapat membayangkan cerita tersebut.




3.      Angkatan 45-50-an
Hasil gambar untuk aki novel 
 Judul Buku             : Aki
Penulis                         : Idrus
Penerbit                       : Balai Pustaka
Tahun Terbit                : 1948
Tebal Halaman            : 62 halaman

       Aki adalah seorang laki-laki berumur 29 tahun yang menderita penyakit TBC. Suatu hari penyakitnya bertambah parah sampai ia tidak bisa bernafas. Istrinya sangat sedih takut ditinggalkan suaminya itu. Namun tiba-tiba suaminya sadar dan berkata ia akan meninggal pada tanggal 16 Agustus tahun depan. Setelah itu kehidupan Aki kembali normal seperti semula. Tibalah tanggal 16 Agustus yang dikabarkan sebagai tanggal kematian Aki. Semua rekan kerjanya di kantor sibuk akan melayat ke rumah Aki. Salah seorang pegawai kantor menciptakan puisi yang berjudul Lagu Aki untuk mengenang Aki. Semua orang kantor menyanyikan Lagu Aki ini dengan diiringi orkes dan karena lagu ini pengarang dipenjara. Pukul tiga lebih semua orang sudah memenuhi rumah Aki, rekan kerjanya memasuki kamar Aki lalu berlari keluar. Ternyata Aki belum mati, ia hanya tidur sebentar.
       Novel ini berisi tentang cara mengejek orang lain yan takut pada kematian. Ceritanya membingungkan bagi saya, bagaimana bisa seseorang bisa meramalkan kematiannya sendiri bukannya kematian hanya diketahui oleh Tuhan. Bahasanya juga agak sulit dipahami, karena masih menggunakan bahasa Indonesia yang lama. Alurnya maju, karena dalam cerita penulis tidak membuat cerita yang flashback. Penggambaran tokoh dan latar sangat jelas sehingga pembaca dapat membayangkannya.



4.      Angkatan 60-70an
Hasil gambar untuk merahnya merah 
Judul Buku             : Merahnya Merah
Penulis                         : Iwan Simatupang
Penerbit                       : PT Toko Gunung Agung
Tebal Halaman            : 124 halaman

       Tokoh Kita bergabung dengan sebuah perkampungan gelandangan. Tokoh Kita mempunyai sejarah yang sangat panjang. Sebelum menjadi gelandangan, yaitu sebelum revolusi, dia adala calon rahib. Di perkampungan itu ada orang yang tidak menyukai Tokoh Kita yaitu si Centeng. Si Centeng merasa cemburu karena Maria (perempuan yang dicintai si Centeng) dekat dengan Tokoh Kita. Maria sebenarnya mencintai Tokoh Kita, hunungan mereka semakin akrab. Semenjak Tokoh Kita membawa Fifi yang masih muda dan cantik ke dalam kelompoknya, Maria merasa cemburu. Si Fifi pun semakin lama akrab dengan Tokoh Kita. Fifi, Tokoh Kita, daan Maria hilang secara berurutan dan mengegerkan perkampungan itu. Suatu hari Tokoh Kita kembali pulang, dia menjelaskan pada warga bahwa Fifi telah meninggal dibunuh Maria dan Maria menjadi biarawati untuk menebus dosanya. Si Centeng marah besar ke Tokoh Kita, dia menganggap Tokoh Kita adalah penyebabnya. Si Centeng menebaskan golok ke Tokoh Kita, belum sampai mengenai tubuh Tokoh Kita tiba-tiba si Centeng ditembak polisi.
       Novel ini berisi kehidupan kaum gelandangan pada Kota Metropolitan dengan segala tingkah lakunya. Sangat jarang para penulis memilih tokoh dan latar seperti yang dipilih oleh Putu Wijaya.  Alur yang digunakan yaitu alur campuran. Bahasanya ringan dan mudah dipahami. Penggambaran tokoh dan latar sangat jelas sehingga pembaca dapat membayangkannya.



5.      Angkatan 1980-1990
Hasil gambar untuk bako karya darman moenir 
Judul Buku             : Bako
Penulis                                : Darman Moenir
Penerbit                  : Pustaka Jaya
Tahun Terbit                       : 1983
Tebal Halaman       : 102 halaman
      
Di rumah Bako, Man mendapatkan pengalaman hidup dari uminya yang tidak lain adalah kakak perempuan ayahnya. Uminya selalu menanamkan sikap mandiri dan tak pernah putus asa, kenyataan pahit yang menimpa ibu kandungnya tidak menjadikan Man putus asa. Man bersekolah di Sekolah Seni Rupa Indonesia. Setamat dari sekolah itu, dia disuruh ayahnya menjadi pegawai negeri, namun dia menolak. Dia beranggapan bahwa pendidikan yang selama ini ditempuhnya bukanlah bertujuan untuk menjadi pegawai negeri. Dia menyadari bahwa uminya telah mengeluarkan banyak uang untuk pendidikannya dan dia tidak mungkin terus bergantung pada uminya. Dia memutuskan untuk menjadi pengarang dan menikmati pekerjaannya itu. Semua orang dalam keluarganya diperhatikan oleh pemuda itu, namun tak ada satupun yang dapat dijadikan contoh. Tiba-tiba dia teringat seorang petani biasa disebut Gaek. Gaek mengajarkannya bagaimana mencintai kerja.
Novel ini berisi perelawanan adat karena pada zaman itu masih erat memegang adat. Menggunakan bahasa sehari-hari, juga banyak ungkapan atau majas, bahasanya santai, dan mudah dipahami. Dalam novel ini banyak digambarkan mengenai latarnya. Deskripsi tentang latar ini begitu kuat sehingga pembaca dapat membayangkan cerita tersebut. Alur yang terdapat di novel ini adalah alur campuran, karena di tengah-tengah cerita terdapat flashback.



6.      Angkatan 2000-an
Hasil gambar untuk perahu kertas 
Judul Buku             : Perahu Kertas
Penulis                         : Dewi Lestari
Penerbit                       : Bentang Pustaka/Truedee
Tahun Terbit                : 2010
Tebal Halaman            : 444 halaman
            Kugy dan Keenan menjalin persahabatan yang dimulai dengan pertemuan dimana Kugy yang berteman sejak kecil dengan Noni bertemu Keenan yang merupakan sepupu dari kekasih Noni yang bernama Eko. Persahabatan diantara mereka menimbulkan rasa yang lain. Sampai pada akhirnya mereka saling jatuh cinta namun saling memendam rasa itu karena pada dasarnya mereka hanya bersahabat. Masalah keluarga yang menimpanya membuat ia meninggalkan kehidupan di Kota Bandung serta meninggalkan keluarganya di Jakarta. Ia lalu pergi ke Bali, Ubud dan bertemu dengan Pak Wayan. Kesedihan yang dialami Keenan semakin lama semakin berkurang karena ia dapat menyalurkan bakat melukisnya kembali di Bali, terlebih ia mulai menyukai Luhde Laksmi. Setelah menyelesaikan kuliahnya di Bandung, Kugy akhirnya bekerja disebuah biro iklan di Jakarta sebagai copywriter. Ia bertemu dengan Remigius, atasan sekaligus sahabat kakaknya. Keduanya pun saling jatuh cinta. Kugy dan Keenan pun akhirnya bertemu kembali di Jakarta dalam suatu keadaan yang berbeda.
            Alur dalam novel ini mudah ditebak, alurnya juga campuran.  Gaya bahasa yang digunakan ringan sangat mudah dipahami. Tokoh dan latarnya berkarakter sehingga mudah membayangkannya. Konfliknya berbelit sehingga pembaca bosan dan tidak ada konflik yang menegangkan. semuanya datar. Pada pertengahan cerita ada kejenuhan, sehingga membuat pembaca menebak-nebak endingnya Seperti kebanyakan novel populer, novel ini juga berakhir bahagia. Selain itu, novel ini mengandung nilai-nilai yang sangat penting untuk dijadikan sebagai pelajaran, seperti persahabatan, percintaan, perjuangan, semangat dan impian.

0 komentar:

Posting Komentar